Monday, September 15, 2008

Istilah keagamaan dalam bahasa Vietnam (mengenal bahasa Vietnam)

Gereja bahasa Vietnam-nya apa? Nhà Thơ

Masjid bahasa Vietnam-nya apa? Nhà Thơ

Lho kok?

Saya jadi penasaran, masa sih bahasa Vietnam-nya sama. Setelah kasak-kusuk, Tanya kiri kanan sama teman-teman Vietnam, semua bilang begitu (catatan: teman-teman Vietnam saya itu orang Kinh, etnis mayoritas). Sekali waktu saya ketemu orang Vietnam dari etnis Champa, dia bilang terjemahan masjid ke dalam bahasa Vietnam itu salah kaprah. Terjemahan yang benar untuk masjid adalah Thánh Ðường.

Terus kenapa selama ini masjid itu sering disebut Nhà Thơ (bahkan masjid An Noor Hanoi pun menggunakan sebutan ini di gerbang utamanya)? Setelah saya cek sama teman-teman etnis Kinh, ternyata mereka juga mengenal kata Thánh Ðường tapi jarang dipake. Maklum hanya digunakan oleh muslim Vietnam yang jumlahnya super minoritas (Buddha adalah agama terbesar di Vietnam, jumlah pengikutnya mencapai……. 5% dari populasi saja!). Jadi biar praktis, mereka pukul rata saja. Semua tempat ibadah selain Buddha, Konfusianisme disebut Nhà Thơ.

Untuk tempat ibadah orang Vietnam sendiri (umumnya Konfusianisme), mereka mengenal Chuá, Ðình, dan Ðền. Apa bedanya?

Chuá itu biasanya tempat peribatan (Buddha atau Konfusianisme) yang ukurannya relatif besar. Yang ukurannya lebih kecil disebut Ðền. Ðình sendiri meskipun seringkali penampakan fisiknya seperti Ðền, tapi tidak selalu berfungsi sebagai tempat peribadatan. Seringkali malah serupa dengan balai desa di Indonesia, tempat untuk pertemuan warga.

Untuk perayaan keagamaan, orang Vietnam mempunyai Tết Nguyên Ðán (disingkat Tết) yang menandai pergantian tahun baru kalender bulan. Tết yang ini dirayakan nyaris seperti lebaran idul fitri di Indonesia. Kantor, sekolah, diliburkan dan semua orang mudik. Bule bilang Tết practically shut down the whole country, katanya.

Selain itu masih ada Tết Trung Thu, Tết buat anak-anak yang dirayakan setiap tanggal 14 bulan ke delapan kalender bulan. Tanggal ini diyakini sebagai pertengahan musim gugur (meskipun suhu udara di Hanoi hampir gak ada bedanya dengan musim panas).

Natal di Vietnam bisa jadi lebih meriah daripada di Indonesia. Apa pasal? Di Vietnam perayaan natal cenderung menjadi perayaan untuk semua orang. Jangan heran kalo banyak sekali yang berkostum Sinterklas wara wiri di jalan saat malam perayaan natal. Baik yang sekedar jalan-jalan, maupun beberapa wiraswastawan yang menawarkan jasa pengiriman hadiah natal, menggunakan kostum Sinterklas. Di sini natal disebut dengan Nô el (Nô en) atau Giáng sinh.

Umumnya gereja Katedral, Anglikan, dan gereja Korea di Hanoi akan dipadati pengunjung saat malam perayaan Natal. Baik yang beribadat maupun yang sekedar jalan-jalan. Maklum ketiga gereja itu memang bersolek dan mengadakan acara khusus yang terbuka buat semua orang.

Berikut beberapa kata dalam bahasa Vietnam yang berkaitan dengan masalah agama:

Tuhan = Chuá

Dewa = Thần

Agama = tôn giáo

Sembahyang = cầu nguyện

Islam = đạo Hồi Giáo

Kristen = đạo Cơ đốc

Katolik = đạo Thiên chuá

Buddha = đạo Phật

Hindu = Ấn Ðộ Giáo

Yahudi = đạo Do Thái

Puasa = ăn kiêng

Idul fitri = Tết fitri, ya ớ (bahasa Champa), tết ăn chay (ăn chay = vegetarian; mungkin dikaitkan dengan muslim yang mengaku vegetarian untuk menghindari daging babi)

Yesus = Chuá Giê xu

Paskah = Phục sinh

No comments:

Post a Comment